Rabu, 25 Maret 2009

Kacamata, softlens atau operasi lasik yang baik bagi mata kita????

Berbagai cacat mata yang umum ditemui adalah rabun dekat, rabun jauh, silinder. Cara yang paling umum digunakan untuk mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan kacamata. Seiring dengan kemajuan zaman, banyak yang menggunakan soft lens yang langsung diletakkan pada lensa mata. Atau bagi yang tidak suka menggunakan kacamata atau soft lens, pilihan lain adalah dengan melakukan operasi lasik sehingga mata Anda dapat kembali berfungsi secara normal.

Masing-masing alternatif tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Bagi Anda yang ingin mencoba alternatif tersebut, Anda bisa mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya masing-masing sehingga dapat memilih sesuai kebutuhan.

Kacamata

Kelebihan Kacamata Kekurangan Kacamata
Dapat membuat wajah lebih berkarakter. Terasa ada yang mengganjal di dekat hidung dan telinga, sehingga tidak nyaman.
Sebagai gaya dan menambah penampilan.
Mengganggu aktivitas
Bila berada dalam lingkungan yang panas, kaca sering berembun atau terkena keringat.
Kelebihan dan kekurangan menggunakan kacamata

Bila Anda memilih berkacamata, Anda juga harus memilih lensa yang akan digunakan. Lensa yang ada tersedia dalam 2 pilihan, yaitu lensa kaca dan plastik. Keuntungan dari lensa kaca adalah lebih tipis, tetapi lebih berat dan mudah pecah. Sedangkan lensa plastik lebih ringan dan tidak mudah pecah, tetapi lebih tebal dan mudah tergores.

Softlens

Kelebihan Softlens Kekurangan Softlens
Lebih nyaman
Tidak ada benda asing di wajah.
Repot dalam perawatan
Softlens senantiasa harus dibersihkan dan disimpan dengan baik.
Menambah gaya
Warna-warna softlens yang cantik, dapat membuat mata lebih indah.
Dapat menyebabkan iritasi bila tidak rajin dalam membersihkannya.
Kelebihan dan kekurangan menggunakan softlens

Operasi Lasik

Kelebihan Operasi Lasik Kekurangan Operasi Lasik
Dapat melihat secara normal tanpa perlu alat bantu penglihatan (kacamata atau softlens) sehingga lebih nyaman.
Takut
Karena harus membedah mata, hal ini dapat menimbulkan ketakutan pada pasien.
Tidak perlu ganti kacamata atau softlens. Anda juga tidak direpotkan dengan perawatannya.
Mahal
Biaya yang dibutuhkan sekitar 8 juta-10 juta rupiah / mata.
Kelebihan dan kekurangan operasi lasik

Operasi ini dilakukan dengan membedah mata Anda, memperbaiki mata Anda agar dapat kembali normal tanpa bantuan kacamata atau softlens. Pada tahap awal operasi ini, Anda akan diperiksa untuk mengetahui kesehatan Anda. Tahap selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui kondisi mata apakah mata mampu bila dilaksanakan operasi ini atau tidak.

Operasi yang dilakukan hanya memakan waktu sekitar 20 menit dan tanpa proses penjahitan, karena pembedahan dilakukan dengan menggunakan laser. Pembedahan dilakukan untuk membuka lapisan kornea, dilakukan penyinaran untuk memperbaiki mata yang rusak, kemudian ditutup kembali dimana kornea akan menempel sendiri tanpa perlu dijahit.

Dalam masa penyembuhan setelah operasi, Anda perlu benar-benar menjaga mata Anda agar operasi ini berhasil seperti yang diharapkan. Mata harus tetap terlindung dengan menggunakan pelindung mata. Mata tidak boleh terkena air secara langsung dan harus cukup istirahat.

Bila Anda berminat untuk melakukan operasi lasik, pastikan tempat dan dokter yang Anda pilih benar-benar mampu melakukannya agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah pada mata Anda.

Fisiologi Sistem Imun

1. Gambaran Umum

Imunitas adalah kekebalan terhadap penyakit, terutama penyakit infeksi. Imun sistem adalah semua hal yang berperan dalam proses imun seperti sel, protein, antibodi dan sitokin/kemokin.Fungsi utama sistem imun adalah pertahanan terhadap infeksi mikroba, walaupun substansi non infeksious juga dapat meningkatkan kerja sistem imun. Respon imun adalah proses pertahanan tubuh terhadap semua bahan asing, yang terdiri dari sistem imun non spesifik dan spesifik.

2. Imunitas Non Spesifik

Imunitas non spesifik merupakan respon awal terhadap mikroba untuk mencegah,mengontrol dan mengeliminasi terjadinya infeksi pada host, merangsang terjadinya imunitas spesifik untuk mengoptimalkan efektifitas kerja dan Hanya bereaksi terhadap mikroba ,bahan bahan akibat kerusakan sel (heat shock protein) dan memberikan respon yang sama untuk infeksi yang berulang.

3. Komponen-komponen yang Berperan dalam Sistem Imun

image-thumb5-thumb-300x182

Gambar 1 : komponen-komponen sistem imun

3.1 Komponen Sistem Imun Spesifik

3.1.1 Barier Sel Epitel

Sel epitel yang utuh merupakan barier fisik terhadap mikroba dari lingkungan dan menghasilkan peptida yang berfungsi sebagai antibodi natural. Didalam sel epitel barier juga terdapat sel limfosit T dan B, tetapi diversitasnya lebih rendah daripada limfosit T dan B pada sistem imun spesifik. Sel T limfosit intraepitel akan menghasilkan sitokin, mengaktifkan fagositosis dan selanjutnya melisiskan mikroorganisme. Sedangkan sel B limfosit intraepitel akan menghasilkan IG M.

3.1.2 Neutrofil dan Makrofag

Ketika terdapat mikroba dalam tubuh, komponen pertama yang bekerja adalah neutrofil dan makrofag dengan cara ingesti dan penghancuran terhadap mikroba tersebut. Hal ini di karenakan makrofag dan neutrofil mempunyai reseptor di permukaannya yang bisa mengenali bahan intraselular (DNA), endotoxin dan lipopolisakarida pada mikroba yang selanjutnya mengaktifkan aktifitas antimikroba dan sekresi sitokin.

3.1.3 NK Sel

NK sel mampu mengenali virus dan komponel internal mikroba. NK sel di aktifasi oleh adanya antibodi yang melingkupi sel yang terinfeksi virus, bahan intrasel mikroba dan segala jenis sel yang tidak mempunyai MCH class I. Selanjutnya NK sel akan menghasilkan porifrin dan granenzim untuk merangsang tterjadinya apoptosis.